
Harga emas mendapatkan momentum penguatan seiring dengan perlambatan ekonomi global, dan terus bertambahnya kasus baru virus corona.
Pada perdagangan Senin, 31 Agustus 2020 pagi pukul 06.31 WIB, harga emas spot naik 10 poin atau 0,5 persen menjadi $1.974 per troy ons. Lalu, bagaimana harga emas sepekan ke depan? Simak pendapat para analis berikut ini.
Tercatat, pada akhir Agustus 2020 harga emas terus naik turun di kisaran Rp 1juta per gram. Beberapa analis menyebut bahwa harga emas kemungkinan berpotensi terus turun.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan emas akan berkisar di Rp 1 juta per gram.
“Penemuan vaksin akan membuat harga emas lemah. Saat ini belum ada lagi yang bisa mendongkrak harga emas seperti stimulus besar,” katanya kepada BisnisTV.
Menurutnya, harga emas akan terus menurun kecuali ada kebijakan baru dari Amerika Serikat.
Direktur TRFX Garuda berjangka, Ibrahim Suabi, mengatakan kebijakan Amerika Serikat soal stimulus akan menentukan harga emas.
“Selama stimulus belum diputuskan, harga emas akan tetap di level Rp1 juta per gram”, katanya.
Di sisi lain, analis Capital Futures Wahyu Laksono menyatakan harga emas berpotensi naik dalam jangka pendek.
“Target jangka pendek tidak lebih dari Rp1,1 juta. Harga emas sedang stabil,” katanya.
Analis Henan Putihrai Liza Camelia Suryanata menambahkan harga emas cenderung terbatas.
“Selama harganya belum di bawah Rp 980.000 per gram, masih boleh ditahan,” ungkapnya. “Apalagi Jakarta masih wilayah merah”.
Nah, menurut pembaca gimana nih? Saatnya beli atau justru lepas emas?