
Jakarta – Harga emas dunia melonjak pada akhir perdagangan Kamis (18/11) pagi WIB. Kekhawatiran inflasi mendorong investor memburu aset safe haven, bahkan ketika data ritel AS yang lebih baik dari perkiraan memperkuat dolar AS yang membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Mengutip Antara, Kamis, 18 November 2021, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York, terangkat $16,1 atau 0,87% menjadi $1.870,20 per ons troi. Sementara di pasar spot emas naik 0,90% menjadi $1.865,66.
“Dukungan mendasar untuk emas dan perak tetap tekanan inflasi yang terus kami lihat di pasar,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.
Dolar AS, yang juga bersaing dengan emas sebagai penyimpan nilai yang aman, menyentuh level tertinggi sejak Juli 2020, didukung oleh data ritel AS yang lebih baik dari perkiraan.
“Jika Ketua Fed dalam waktu dekat mengindikasikan pengurangan pembelian aset dapat dipercepat untuk melawan inflasi atau jika pasar percaya suku bunga akan naik lebih cepat dari yang diantisipasi, emas bisa berada di bawah beberapa tekanan ringan,” kata Meger.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas tanpa bunga. The Fed mulai mengurangi pembelian obligasi secara bertahap bulan ini dan berharap untuk mengakhiri pembelian sama sekali pada pertengahan 2022. Pertemuan penetapan kebijakan berikutnya adalah pada pertengahan Desember.
Kenaikan harga-harga, sebagian besar didorong oleh melonjaknya biaya-biaya energi, tetap menjadi perhatian di negara lain juga. Inflasi Inggris mencapai level tertinggi 10 tahun, memperkuat ekspektasi bank sentral Inggris (BoE) akan menaikkan suku bunga pada Desember.
Sumber: Medcom
One reply on “Emas Dunia Pamer Kemilau di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Inflasi”
[…] Baca juga: Emas Dunia Pamer Kemilau di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Inflasi […]