
Chicago – Harga emas bergerak lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), berbalik menguat dari akhir pekan lalu. Dolar dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih rendah mendukung daya tariknya, sementara investor menunggu data minggu ini yang akan membantu mereka menilai laju pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
Mengutip Antara, Selasa, 25 Mei 2021, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD7,8 atau 0,42 persen menjadi USD1.884,50 per ons. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 7 Januari.
Baca juga: Kripto Rebound, Emas Lunglai tapi Diramal Bisa ke $2.000
Pada akhir pekan lalu, Jumat, 21 Mei, harga emas berjangka jatuh USD5,2 atau 0,28 persen menjadi USD1.876,70 per ons, setelah terkerek USD0,4 atau 0,02 persen menjadi USD1.881,90 pada pada Kamis, 20 Mei, dan melonjak USD13,5 atau 0,72 persen menjadi USD1.881,50 pada Rabu, 19 Mei.
“Penurunan dolar dan imbal hasil AS telah bertindak sebagai pendukung emas,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn, menambahkan pasar ekuitas yang lebih kuat memberikan penyeimbang.
Dolar melemah 0,2 persen dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun ke level terendah dalam hampir dua minggu, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor minggu ini menunggu untuk mendengar apakah Federal Reserve (Fed) akan tetap berpegang pada kebijakan yang sabar. Mereka juga menunggu data ekonomi, termasuk produk domestik bruto AS, klaim pengangguran, dan barang tahan lama.
“Jika (data) keluar secara substansial lebih baik dari yang diharapkan, itu mungkin akan menjadi bearish untuk emas, karena kemungkinan pengurangan program pembelian obligasi Fed akan lebih cepat daripada yang diperkirakan,” kata Haberkorn, menambahkan jika data lebih buruk dari perkiraan, emas bisa diperdagangkan menembus USD1.900 lebih cepat.
Jatuhnya bitcoin juga mendukung harga emas, kata analis. Turbulensi dalam aset kripto seperti bitcoin memberikan dukungan tertentu bagi emas, dengan modal spekulatif mengalir kembali ke emas.
“Harga emas sangat kuat pada level ini. Ada banyak hal yang dapat menakut-nakuti investor agar ingin membeli emas, tetapi kami juga memiliki situasi di mana di Eropa, AS dan Kanada, di mana vaksin mulai berdampak positif,” kata Managing Partner CPM Group, Jeffrey Christian.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 41,9 sen atau 1,52 persen menjadi USD27,905 per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman Juli naik sebanyak USD8,2 atau 0,70 persen menjadi USD1.177,60 per ons.
Sumber: Medcom