
HargaEmas.com – Harga emas terpantau melemah pada perdagangan semalam, dan ditutup pada level $1.722,90 pada Jumat (19/6) pagi WIB. Sementara kontrak emas berjangka bulan Agustus juga turun $6,20 ke level $1.729,40 per ons. Saat ini emas sebagai safe haven membutuhkan fundamental baru yang membuat pasar panik sehingga emas dapat memulai tren kenaikan jangka pendeknya.
Kinerja pasar saham global beragam pada perdagangan semalam. Indeks saham AS sendiri bergerak sedikit melemah. Dow Jones ditutup turun 0,15% di level 26.080. S&P 500 hanya mencatat kenaikan 1 poin atau 0,06% di level 3.115 sementara Nasdaq berhasil naik tipis 0,33% ke level 9.943.
Tampaknya investor mulai menurunkan agresivitasnya pada instrumen saham dikarenakan meningkatnya kembali kasus Covid-19 di banyak negara bagian AS. Investor kuatir negara-negara bagian tersebut akan kembali memberlakukan lockdown atau setidaknya memberlakukan pembatasan publik dan bisnis.
Seorang analis pasar memperingatkan para investor bahwa saat ini volatilitas di pasar sangat tinggi. Investor terlihat sibuk mengalihkan asetnya ke emas ketika beredar kabar buruk baru mengenai Covid-19. Dan di sisi lain, mereka dengan cepat memindahkan lagi asetnya ke pasar saham ketika The Fed dan Bank Sentral lainnya meluncurkan stimulus baru. Volatilitas yang sangat tinggi inilah yang terjadi belakangan ini.
Ke mana arah pergerakan emas selanjutnya? Saat ini, emas masih tetap bergerak dalam pola sideways. Untuk jangka pendek, target penguatan harga emas adalah menembus level $1.761, sementara level support tetap di $1.700 yang merupakan level psikologis.
Adapun level resisten terdekat berada di $1.743 (R1) yang apabila mampu ditembus maka emas akan melanjutkan penguatan ke level $1.750 (R2). Sementara level support terdekat emas berada di $1.717 (S1) dan berikutnya level terendah pekan ini $1.706 (S2).