JAKARTA – Emas menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa, 19 Januari 2021 pagi WIB), rebound dari penurunan tajam akhir pekan lalu dan mengawali pekan ini dengan sedikit lebih baik setelah mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut, ketika ekspektasi stimulus fiskal tambahan di Amerika Serikat mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.
Harga emas berjangka mengalami penguatan pada perdagangan hari ini, Selasa (19/1/2021), meskipun melemah di pasar spot.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berjangka di bursa Comex terpantau menguat 0,43 persen untuk kontrak Februari 2021 atau 7,8 poin ke level US$.1837,70 per troy ounce pada pukul 6.08 WIB.
Di sisi lain, harga emas di pasar spot terpantau melemah 0,17 persen atau 3,14 poin ke level US$1.838,12 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya melemah tipis 0,007 poin atau 0,01 persen ke level 90,765 pada pukul 06.04 WIB.
Harga emas pulih dari level terendah dalam tujuh pekan terakhir di tengah kehati-hatian di pasar karena investor kini mempertimbangkan prospek dolar AS dan jadwal paket stimulus AS.
Analis DailyFX Margaret Yang mengatakan harga emas pulih dari penurunan sebelumnya di tengah sentimen penghindaran risiko oleh investor di tengah libur pasar saham AS.
“Sentimen pasar condong ke sisi hati-hati setelah bursa AS mundur dari tertinggi baru-baru ini, meskipun kinerja perusahaan kuat. Karena pasar AS libur, kondisi likuiditas yang lebih tipis dapat memperburuk volatilitas harga,” ungkap Margaret, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (19/1/2021).
Sementara itu, mantan Gubernur Federal Reserve Janet Yellen diharapkan menegaskan komitmen AS terhadap nilai tukar yang ditentukan pasar ketika dia bersaksi di Capitol Hill pada Selasa. Ia akan menjelaskan bahwa AS tidak akan melemahkan nilai dolar AS agar lebih kompetitif.
Sumber: Bisnis