Categories
Berita Opini

Gawat, Harga Emas Turun Lagi! Saatnya Borong?

BAGIKAN:
Harga emas turun lagi 2,33 persen dari posisi akhir pekan lalu

JAKARTA – Harga emas dunia anjlok pada perdagangan pagi ini. Keperkasaan dolar AS jadi penyebab ambruknya harga sang logam mulia.

Pada Senin (9/8/2021) pukul 07:48 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.721,62/troy ons. Ambles 2,33% dari posisi akhir pekan lalu.

Sepertinya harga emas terpukul oleh penguatan nilai tukar dolar AS. Pada pukul 07:50 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,1%.

Dalam sepekan terakhir, indeks ini menguat 0,82% secara point-to-point. Sementara selama sebulan ke belakang, kenaikannya hampir mencapai 1%.

Kedua aset ini punya hubungan berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat, maka harga emas melemah, demikian pula sebaliknya.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dengan dolar AS. Ketika dolar AS mengalami apresiasi, maka emas jadi lebih mahal buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, dan harga pun mengikuti.

Baca juga: Harga Emas Diprediksi Tertekan Pekan Ini

The Fed Segera Kurangi Stimulus Moneter?

Apresiasi mata uang Negeri Paman Sam ditopang oleh rilis data ketenagakerjaan terbaru. US Bureau of Labor Statistics melaporkan, perekonomian AS pada Juli 2021 menciptakan 943.000 lapangan kerja, tertinggi sejak Agustus 2020. Jauh lebih banyak ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 870.000.

“AS memasuk fase ekspansi ekonomi baru pada kuartal III-2021. Momentum pemulihan ekonomi terus terbangun,” tegas Brian Bethune, Profesor di Boston College, seperti dikutip dari Reuters.

Data ini, seperti kata Profesor Bethune, memberikan klarifikasi bahwa pemulihan ekonomi AS berada di jalan yang benar. Pasar pun semakin yakin bahwa bank sentral AS (The Fed) akan segera mengurangi ‘dosis’ stimulus moneter. Investor memperkirakan Ketua Jerome Powell dan kolega akan menurunkan nilai pembelian surat berharga (quantitative easing) mulai awal tahun depan.

Dengan demikian, pasokan dolar AS di pasar tidak akan melimpah lagi seperti sekarang. Seperti barang, pasokan yang berkurang sementara permintaan tetap tinggi akan membuat harga terdongkrak. Jadi, tidak heran dolar AS begitu perkasa sehingga membuat harga emas anjlok.

Analis Komoditas Reuters, Wang Tao memperkirakan harga emas masih akan dalam tekanan. Ini karena harga sang logam mulia berkali-kali gagal menembus titik resistance di US$ 1.832/troy ons.

Sumber: CNBC

BAGIKAN:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *