
JAKARTA – Sentiman di pasar emas sangat fluktutif pada pekan ini. Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan di pekan ini setelah mengalami tekanan yang cukup besar pada pekan lalu.
Dalam survei harga emas yang diadakan oleh Kitco, mayoritas investor ritel memperkirakan harga emas akan kembali menguat pada pekan ini setelah mengalami tekanan yang dalam pada pekan lalu. Berbeda, para analis di Wall Street justru tidak ada satupun yang memperkirakan harga emas bakal menghijau.
Kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, sulit untuk menjadi bullish pada harga emas ketika menghadapi tantangan fundamental yang kuat, termasuk kenaikan imbal hasil obligasi dan dolar AS yang lebih kuat.
“Emas sepertinya siap meluncur menuruni bukit,” katanya, dikutip dari Kitco, Senin (8/8/2021).
“Jika USD 1.750 per ounce tidak bertahan, maka support utama berikutnya adalah antara USD 1.700 dan USD 1.680.” tambah dia.
Pada pekan ini, 15 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco. Dari jumlah tersebut 13 analis atau 87 persen menyatakan harga emas turun minggu ini. Hanya dua analis atau 13 persen yang memperkirakan harga emas akan sideways.
Tak ada satupun analis yang memperkirakan harga emas bakal melaju di pekan ini.
Sementara itu, 1.128 suara diberikan dalam jajak pendapat online oleh pelaku pasar. Dari jumlah tersebut, 603 responden atau 53 persen menyatakan emas naik minggu ini.
Sementara itu 305 responden lainnya atau 27 persen mengatakan harga emas akan lebih rendah. Sementara 220 pemilih atau 20 persen memilih netral.
Sumber: Liputan6
2 replies on “Harga Emas Diprediksi Tertekan Pekan Ini”
[…] Baca juga: Harga Emas Diprediksi Tertekan Pekan Ini […]
[…] “Emas akan berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan ke depan,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa kenaikan berkelanjutan imbal hasil riil bersama dengan ekspektasi pengurangan Fed akan membebani emas. […]