
Harga emas dunia berhasil menembus level resistennya US$ 1.730 pada perdagangan hari ini Jumat (15/5/2020) pagi WIB dan ditutup naik 0,19% menjadi US$ 1.732 per troy ounce. Lebih lanjut, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap delapan mata uang lainnya berhasil menguat menguat tipis 0,05% di angka 100,29.
Adapun sentimen hari ini datang dari Departemen Tenaga Kerja AS yang baru saja merilis angka terkini klaim tunjangan pengangguran yang mencapai 2,98 juta untuk minggu yang berakhir di 9 Mei 2020. Angka 2,98 juta ini walaupun sudah turun dari angka seminggu sebelumnya 3,18 juta, tapi ini masih jauh di atas proyeksi analis di angka 2,5 juta.
Masih tingginya jumlah pengangguran di AS mengindikasikan pelemahan ekonomi di negera tersebut. Bisa dibayangkan berapa banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi akibat pandemi corona yang memaksa sebagian sektor ritel, restoran dan bisnis lainnya untuk tutup sementara waktu, dan warga juga diharapkan berdiam di rumah. Akibatnya, penduduk AS dikhawatirkan akan terjerat dalam utang kalau terus tidak mempunyai pekerjaan sedangkan pengeluaran terus berjalan.
Lebih lanjut, Gubernur Federal Reserve AS, Jerome Powell, memperkirakan angka pengangguran ini akan mencapai puncaknya dalam satu sampai dua bulan ke depan. Powel juga memperingatkan bahwa resesi ekonomi di negeri Uncle Sam itu kemungkinan berlangsung lebih lama karena dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mengobati bekas luka-luka akibat hantaman pandemi corona. Oleh karenanya, Federal Reserve mendorong pemeritahan Donald Trump untuk segera mengeluarkan tambahan stimulus fiskal demi mempercepat pemulihan ekonomi.
Kekhwatiran akan resesi ekonomi yang panjang inilah yang akhirnya memicu kenaikan harga emas dunia. Investor beralih dari pasar saham yang sudah tiga hari terakhir ini anjlok akibat peringatan Powell dan data ekonomi yang dirilis belakangan ini.
Emas dunia juga diuntungkan dari kabar terakhir hubungan antara China dan AS, di mana pemerintah AS menuduh China telah memata-matai dan mencoba meng-hack perusahaan AS yang sedang mencari solusi vaksin dan pengobatan atas virus corona. Presiden Trump bahkan mengancam akan memutuskan hubungan kedua negara.
Lalu, ke mana arah pergerakan harga emas selanjutnya? Menurut Ricky Ferlianto, managing partner Vibiz Consulting, level resisten terdekat emas dunia berada di level US$ 1.735 yang apabila berhasil ditembus akan menuju level US$ 1.750. Sedangkan level support berada di US$ 1.710 yang apabila ditembus akan turun ke $1.700 yang merupakan level psikologis.