
JAKARTA – Harga emas mulai mendekati level US$1.900 per troy ounce seiring dengan negosiasi terkait stimulus di Kongres Amerika Serikat (AS) yang kian mendekati mufakat.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot sudah bertengger di level US$1.881,35 per troy ounce. Sementara itu harga emas berjangka Comex di posisi US$1.888,90 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain tenggelam ke bawah level 90.
Dilansir dari Kitco News, Senin (21/12/2020), harga emas kembali mencetak reli karena banyak pelaku pasar bertaruh stimulus bakal cair pekan depan.
Pekan ini, harga emas sudah naik US$70 seiring dengan komentar dari Ketua The Federal Reserve Jerome Powell yang menekankan bank sentral bakal melanjutkan pembelian aset hingga situasi dianggap kondusif.
“Kita akan melihat empat sampai enam bulan ke depan. Jadi jelas butuh stimulus selama itu,” ujar Powell.
Baca juga: Harga Emas Antam Merayap Naik, Pekan Depan Bisa Berlanjut
Direktur Perdagangan Global Kitco Metals Peter Hug memperkirakan harga emas bisa mencapai US$1.925 per troy ounce. Dia menyebut, The Fed secara jelas memberikan pernyataan tidak akan ada kebijakan pengetatan moneter.
“Ini artinya selama dua tahun The Fed bakal menerapkan kebijakan moneter yang longgar dan target inflasi yang fleksibel,” ujar Hug.
Dia memproyeksi emas masih akan di atas angin hingga ekonomi mulai pulih pada kuartal ketiga tahun depan. Hug menambahkan, baik dari perspektif fiskal maupun moneter, kebijakan yang ditempuh bakal akomodatif sehingga bakal menjadi katalis positif bagi harga emas.
UPDATE Senin 21 Desember pukul 08:07 WIB
Harga emas spot naik 0,63 persen ke posisi US$1.893,14 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex juga naik 0,29 persen ke posisi US$1.894,40 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain terpantau naik 0,24 persen ke level 90,23.
Sumber: Bisnis