
Jakarta – Harga emas kini jeblok hingga di bawah level US$ 1.800 per ounce. Hal ini seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi (yield) Amerika Serikat.
Data Bloomberg memperlihatkan harga emas Comex untuk kontrak Februari 2021 anjlok 1,28 persen secara harian ke level US$ 1.788,10 per ounce. Angka ini sangat merosot ketimbang saat mencapai rekor tertinggi pada Agustus 2020 di US$ 2.000 per ounce.
Sejak awal tahun 2021 ini, harga emas berarti sudah merosot lebih dari 5 persen. Padahal sepanjang tahun lalu emas berhasil mencetak kenaikan terbesar dalam satu dekade.
Baca juga: Gawat! Harga Emas Amblas, Ini Pemicunya
Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono memperkirakan emas akan cenderung tertahan atau bahkan tertekan. Dalam jangka pendek, outlook komoditas emas berada pada level US$ 1.700 per ounce hingga US$ 1.880 per ounce.
Namun begitu, secara jangka panjang emas masih punya peluang untuk meningkat. “Support gold jangka panjang pada prinsipnya jelas karena kebijakan The Fed,” ujar Wahyu, Rabu, 17 Februari 2021.
Wahyu menyebutkan, kebijakan stimulus bisa jadi menunda lonjakan harga emas dalam jangka pendek dan menengah. “Namun sulit menyangka support bullish gold pada jangka panjang.”
Lebih jauh Wahyu menjelaskan, imbal hasil obligasi AS yang diikuti dengan hedging komoditas naik sebagai dampak dari perbaikan perekonomian dan efek stimulus moneter. Meskipun kemungkinan pasar saham AS melemah, jika kawasan lain misalnya emerging market seperti Indonesia masih murah, aliran modal asing akan masuk.
Sementara itu, Morgan Stanley memperkirakan harga emas akan turun di bawah US$ 1.800 per troy ounce pada akhir tahun ini. Emas diprediksi bergerak di rentang support US$ 1.800 per troy ounce dan US$ 1.850 per troy ounce.
Adapun Chief Cross Asset Strategist Morgan Stanley Andrew Sheets menyebutkan, meskipun infasi diperkirakan akan naik, hal itu tidak akan cukup mendongkrak harga emas.
“Inflasi AS akan naik sedikit di atas 2 persen selama dua tahun ke depan. Jadi ini bukan jenis skenario pelarian untuk inflasi yang tampaknya paling cocok untuk emas,” katanya seperti dilansir Kitco.
Sumber: Tempo
One reply on “Harga Emas Terus Jeblok, Analis Prediksi Akan Berlangsung Lama”
[…] Baca juga: Harga Emas Terus Jeblok, Analis Prediksi Akan Berlangsung Lama […]