
Jakarta – Harga emas bergerak mendatar cenderung ke teritori negatif pada Selasa (3/5/2022), setelah mencapai level terendah dalam 2 bulan. Hal ini terkait rencana kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari bank sentral Amerika Serikat yang telah mendorong dolar dan imbal hasil obligasi AS. Kondisi ini meningkatkan biaya peluang memegang emas.
Harga emas di pasar spot mendatar $1.863 per ons setelah menyentuh level terendah sejak 16 Februari pada $1.849,90 di hari sebelumnya. Sementara itu, harga emas berjangka AS turun 0,2% di level $1.860,50 per ons.
“Fokus pasar sangat melekat pada pengetatan kebijakan moneter oleh bank-bank sentral utama, terutama The Fed,” kata analis ActivTrades, Ricardo Evangelista.
“Imbal hasil Treasury 10-tahun naik di atas 3% dan ini sangat merugikan untuk aset yang tidak menghasilkan seperti emas,” ujarnya.
Baca juga: Harga Emas Antam Amblas Nih, Waktunya Beli Emas?
Investor memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir pertemuan 2 hari Rabu (4/5/2022), untuk mengendalikan lonjakan inflasi.
Sementara komentar Ketua The Fed Jerome Powell akan dijadikan rujukan sinyal lebih lanjut tentang kenaikan suku bunga.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mendekati 3%, level psikologis utama. Sementara dolar bertahan di dekat level tertinggi 20 tahun, membuat emas yang dihargakan menggunakan greenback menjadi kurang menarik bagi pembeli luar negeri.
“Harga emas menembus di bawah target support yang terakhir terlihat pada pertengahan Februari 2022, harga emas juga menguji level berikutnya karena fundamental terlihat sejajar dengan bullion bears,” kata analis DailyFX Warren Venketas dalam sebuah catatan.
Kenaikan suku bunga the Fed terjadi karena ada kekhawatiran tentang ekonomi global, karena penguncian Tiongkok dan perang di Eropa.
“Pasar terus menjadi sandera terhadap respons Covid-19 Tiongkok dan geopolitik,” kata ahli strategi JPMorgan Mislav Matejka dalam sebuah catatan kepada klien.
Wall Street sebagian besar mengharapkan bank sentral menaikkan suku sebesar 50 basis poin minggu ini, sementara beberapa investor percaya ekspektasi pengetatan moneter yang agresif sudah diperhitungkan ke pasar.
Sementara itu, harga perak di pasar spot naik tipis 0,3% pada $22,69 per ons, platinum menguat 1,4% menjadi $948,30, dan paladium menguat 2% menjadi $2.262,57.
Sumber: BeritaSatu