
Jakarta – Harga emas menguat lagi di awal perdagangan hari Selasa (25/4) setelah kemarin naik tipis. Dari pantauan pukul 06.42 WIB, harga emas spot berada di $1.995,36 per troi ons, menguat 0,31%.
Emas menguat dibantu oleh pelemahan nilai tukar dolar AS, meskipun harga terjebak dalam kisaran ketat. Pelaku pasar mengalihkan perhatian mereka ke data ekonomi minggu ini yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan The Fed selanjutnya pada 2-3 Mei 2023.
Harga emas yang kemarin turun di awal perdagangan berubah positif setelah laporan Federal Reserve Dallas menunjukkan aktivitas manufaktur di Texas berkontraksi pada bulan April. Data manufaktur menyoroti korban ekonomi dari siklus pengetatan suku bunga The Fed.
“Pasar menunggu data ekonomi berikutnya yang berpotensi mengguncangnya ke satu arah atau yang lain,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada Reuters.
Dolar AS yang melemah 0,5 persen membuat emas batangan dengan harga greenback lebih menarik bagi pembeli dalam mata uang lain.
Harga emas turun di bawah $2.000 minggu lalu karena pernyataan hawkish pejabat Fed dan setelah survei menunjukkan aktivitas bisnis AS dan zona Euro meningkat pesat pada bulan April.
Pasar sekarang mengharapkan peluang 91% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 2-3 Mei, menurut CME FedWatch. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan.
“Meskipun membutuhkan katalis baru untuk kembali di atas $2.000, emas tidak mungkin turun di bawah $1.950 dalam waktu dekat,” tulis analis Kinesis Money Rupert Rowling dalam sebuah catatan.
Investor menunggu pengukur inflasi utama yang disukai The Fed yaitu indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti atau Personal Consumption Expenditures (PCE) serta tingkat pertumbuhan kuartalan PDB AS yang akan dirilis minggu ini.
Sumber: Kontan