
HargaEmas.com – Laporan risalah rapat pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang baru saja dirilis mengatakan bahwa Bank Sentral AS sangat terkejut atas bagusnya tingkat pengeluaran rumah tangga di tengah kehancuran ekonomi.
Tingkat pengeluaran konsumen AS dilaporkan mulai meningkat dan mampu naik sekitar 50 persen dari keseluruhan penurunan pada Juli lalu. Hal ini langsung membuat harga emas anjlok sebesar 3,25 persen. Dan pada saat yang bersamaan, Dollar AS melonjak 0,8 persen.
Lebih lanjut, “kejutan” tersebut tidak akan mengubah pandangan The Fed terhadap ekonomi saat ini. The Fed bahkan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menghentikan ataupun mengurangi pelonggaran moneter besar-besaran mengingat pandemi Covid-19 belum usai.
Sejauh ini, paket stimulus besar-besaran dan tingkat suku bunga yang nyaris nol persen berhasil mendorong harga emas menuju rekor tertinggi sepanjang masa pada tanggal 7 Agustus 2020. Akan tetapi, emas telah mengurangi laju kenaikannya sejak itu.
Emas kembali mengalami tekanan tambahan ketika pemerintah AS dilaporkan tengah menyusun Rancangan Undang-Undang mengenai paket bantuan virus corona senilai 500 Milyar Dollar AS. Angka 500 milyar ini jauh lebih kecil dibandingkan angka 1 sampai 3 Triliun Dollar yang sebelumnya diisukan.