
HargaEmas.com – Kekhawatiran akan pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang oleh The Fed membutuhkan waktu yang lebih lama dan juga kecemasan akan gelombang kedua Covid-19 mendukung penguatan harga emas ke level yang lebih tinggi. Tetapi apakah ini cukup untuk mendorong emas menembus level $1.800? Simak ulasannya berikut ini.
Pada pekan ini emas berhasil membalikkan keadaan dari penurunan yang sangat tajam pekan lalu. Selama sepekan terakhir, sejak penutupan harga pada Sabtu (6/6/2020) waktu Indonesia sampai pada Sabtu (13/6/2020) ini, emas berhasil mencatat kenaikan solid sekitar 3,5 persen setelah The Fed menyimpulkan bahwa pemulihan ekonomi tidak akan secepat yang diperkirakan pengamat.
Pada akhir pekan ini emas berjangka untuk Agustus naik ke level $1.742 setelah berhasil menyentuh level tertinggi untuk pekan ini di $1.754 pada hari Jumat (12/6/2020).
Para analis yang diminta pendapatnya oleh Kitco sebagian besar berpendapat bahwa emas masih berada pada tren naik untuk pekan depan. Namun, mereka tidak dapat memastikan apakah emas cukup kuat untuk menembus level $1.800.
Hal ini tergantung juga pada pasar saham yang dilanda aksi jual besar-besaran pada Kamis lalu setelah Bank Sentral AS itu memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan setidaknya sampai tahun 2022. Lebih lanjut, The Fed memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk tahun ini berkontraksi sebesar 6,5 persen.
Untuk pekan depan, kita akan melihat bagaimana reaksi investor setelah mereka pada akhir pekan ini mencerna secara seksama pernyataan dari The Fed. Dari situ baru akan diketahui ke mana arah pasar selanjutnya.
Bart Melek, Kepala Strategi Global TD Securities, berpendapat bahwa emas masih terlalu dini untuk dapat bergerak menembus level $1.800. Beliau melihat emas masih akan berkonsolidasi di kisaran $1.700 sampai $1.757. Adalah inflasi yang rendah yang disebut-sebut menjadi penghalang bagi emas untuk melakukan penguatan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Everett Millman, pakar logam mulia dari Gainesville Coins secara gamblang memasang $1.800 sebagai level resisten emas untuk pekan depan. Sedangkan level support ditempatkan di $1.650.
Pakar lain yang diminta pendapatnya adalah Charlie Nedoss dari LaSalle Futures Group. Charlie malah lebih konservatif dan melihat level resisten terdekat bagi emas pekan depan adalah di $1.760 yang apabila mampu ditembus maka $1.780 menjadi level resisten berikutnya.
Rilis Data Ekonomi Pekan Depan
Senin: Indeks Manufaktur di New York, dan Keputusan Suku Bunga oleh Bank of Japan
Selasa: Penjualan Ritel dan Produksi Industri bulan Mei 2020
Rabu: Izin Membangun di AS
Kamis: Keputusan Suku Bunga oleh Bank of England, Klaim Pengangguran di AS, dan Indeks Manufaktur di negara bagian Philadelphia
Selain itu, Chairman The Fed Jerome Powell akan bersaksi di hadapan Kongres AS pada hari Selasa dan Rabu. Kesaksian Powell ini sangat ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar.