Categories
Berita Opini

Ramalan Harga Emas Terbaru: Nggak Ada Harapan!

BAGIKAN:
Penguatan Dolar AS membatasi kenaikan harga emas

JakartaHarga emas dunia turun tipis pada perdagangan pagi ini. Keperkasaan dolar AS membatasi pergerakan harga sang logam mulia.

Pada Rabu (29/12/2021) pukul 07:56 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.805,02/troy ons. Turun tipis hampir flat di 0,02% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Secara umum, harga emas masih dalam tren positif. Dalam sepekan terakhir, harga naik hampir 1% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 1,14%.

Sepertinya tren kenaikan harga emas yang agak tersendat disebabkan oleh penguatan nilai tukar mata uang dolar AS. Emas dan dolar AS memang punya hubungan berbanding terbalik. Saat dolar AS terapresiasi, maka harga emas terkoreksi.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS menguat, emas menjadi lebih mahal buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

Baca juga: Investor Tetap Pertahankan Emas untuk Diversifikasi

Dolar AS Masih Kuat

Pada pukul 08:00 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia), menguat tipis 0,04% ke 96,166. Sejak akhir 2020 (year-to-date), indeks ini melesat nyaris 7%.

Keyakinan pasar terhadap arah kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang menuju ke ketat sepertinya kian terkonformasi. Data ekonomi Negeri Paman Sam terus positif.

Terbaru adalah indeks harga rumah. Pada Oktober 2021, indeks harga rumah di AS berada di 18,4, melesat 18,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Data ini kian memberi keyakinan bahwa laju inflasi AS semakin cepat seiring kencangnya permintaan. Jadi kemungkinan besar The Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuan paling cepat Maret 2022, berarti sekitar tiga bulan lagi.

Kenaikan suku bunga acuan bakal menjadi sentimen positif bagi dolar AS. Aset-aset berbasis dolar AS, terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi, akan menjadi buruan pelaku pasar karena menawarkan iming-iming cuan yang lebih besar.

“Tren harga emas ke depan masih akan bergerak sideways. Tren ini masih akan berlanjut sepanjang tekanan inflasi terus terjadi,” kata Davis Meger, Direktur di High Ridge Futures, seperti dikutip dari Reuters.

Sumber: CNBC

BAGIKAN:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *