
Jakarta – Kamis besok (29/7) menjadi “big day” bagi emas Antam yang berpeluang mengalami kenaikan atau penurunan tajam, sebab ada pengumuman kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed).
Pengumuman tersebut akan berdampak pada harga emas dunia, yang menjadi faktor utama pergerakan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam).
Jika besok kemungkinan terjadi pergerakan besar, pada hari ini Rabu (28/7/2021) harga emas Antam stagnan.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas dengan berat 1 gram dijual Rp 940.000/batang, sama dengan harga kemarin.

Baca juga: Kalau Tak Mau Rugi, Jauh-jauh dari Emas Sebelum Hari Kamis!
The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis dini hari waktu Indonesia yang tentunya berdampak pada harga emas dunia. Pelaku pasar akan melihat sinyal tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).
Jika The Fed memberikan sinyal tapering akan dilakukan dalam waktu dekat, maka harga emas dunia berisiko ambrol, dan menyeret harga emas Antam.
Sebaliknya, harga emas dunia berpeluang melesat tinggi dan diikuti emas Antam jika The Fed menyatakan tidak akan melakukan tapering dalam waktu dekat.
Tapering menjadi salah satu ancaman terbesar bagi emas dunia. Pernah terjadi pada tahun 2013 lalu, harga emas dunia terus menurun hingga tahun 2015.
Pendapat para analis pun terbelah mengenai waktu tapering The Fed. Inflasi di AS sedang tinggi yang membuat analis memperkirakan The Fed akan segera melakukan tapering guna meredam laju inflasi.
Di sisi lain, penyebaran virus corona delta berisiko membuat perekonomian global melambat lagi, sehingga beberapa analis memperkirakan The Fed belum akan melakukan tapering dalam waktu dekat.
Semua prediksi tersebut akan terjawab pada Kamis dini hari nanti, dan tentunya akan mempengaruhi harga emas Antam besok.
Sumber: CNBC