JAKARTA – Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Selasa (7/12/2021) di Asia, terseret dolar AS dan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menguat.
Kendati demikian, kenaikan inflasi dan ketidakpastian atas varian virus Corona, Omicron membatasi kerugian.
Emas akhirnya turun setelah reli selama tujuh hari
Jakarta – Harga emas tergelincir sedikit pada akhir perdagangan Selasa (16/11) pagi WIB. Emas tertekan oleh dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang menguat dan memicu aksi ambil untung setelah mencetak kenaikan tujuh hari berturut-turut dan meningkat sekitar 2,8 persen pekan lalu, kenaikan mingguan terbesar dalam enam bulan.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot $1,9 atau 0,1% menjadi $1.866,60 per troy ounce. Sebaliknya di pasar spot harga emas terangkat 0,1% ke $1.866,03.
Ilustrasi pergerakan harga emas yang naik satu persen
JAKARTA – Harga emas menguat lebih dari satu persen pada akhir perdagangan pekan ini (Sabtu, 6 November pagi WIB) menjadi bertengger kembali di atas level psikologis 1.800 dolar karena nada dovish bank-bank sentral utama tentang suku bunga minggu ini mengangkat permintaan untuk logam safe-haven, juga didukung melemahnya imbal hasil obligasi.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat $23,3 atau 1,3 persen menjadi $1.816,80 per troy ounce. Minggu ini, pengumuman bank-bank sentral membantu harga emas berbalik dari kerugian awal menjadi mencatat kenaikan mingguan terbaik sejak akhir Agustus sekitar 1,8 persen.
Emas batangan dan Dolar AS di sebuah tempat penyimpanan
Jakarta – Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (27/10/2021) waktu setempat setelah bergerak fluktuatif sepanjang sesi, didukung oleh penurunan imbal hasil obligasi AS dan dolar yang lebih lemah. Namun selera risiko yang kuat di pasar ekuitas menahan kenaikan emas lebih lanjut.
Mengutip Antara, Kamis (28/10/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$5,4 atau 0,3 persen, menjadi ditutup pada US$1.798,80 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (26/10/2021), emas berjangka merosot US$13,4 atau 0,74 persen menjadi US$1,793,40.
Emas terpantau bergerak sideways sembari menunggu rilis data tenaga kerja AS
JAKARTA – Harga emas naik dalam perdagangan yang ketat pada hari Rabu (6/10), setelah turunnya imbal hasil US Treasury. Meskipun dolar yang lebih kuat membatasi kenaikan logam safe-haven, dengan investor menunggu data pasar tenaga kerja AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,1% pada US$1.760,78 per ons troi pada 13:38. EDT, berbalik dari level terendah sesi sebelumnya di US$1.744,84. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1% pada US$1.761,8.
Kenaikan Dolar AS dan obligasi mendorong emas turun
JAKARTA – Kenaikan imbal obligasi pemerintah AS dan penguatan USD merusak daya tarik logam safe-haven. Akibatnya, harga emas jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu, 6 Oktober pagi WIB).
Harga emas terpukul bahkan ketika para investor masih menunggu data penggajian (payrolls) non-pertanian AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Menguatnya Dolar dan yield obligasi AS menekan kenaikan harga emas
CHICAGO – Harga emas stabil cenderung melemah dalam perdagangan berfluktuatif pada Senin (27/9/2021) waktu setempat. Kenaikan emas dibatasi penguatan dolar dan bertambahnya imbal hasil obligasi pemerintah (Treasury) AS.
Sementara investor menunggu pidato pembuat kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed) untuk petunjuk lebih lanjut tentang strategi tapering.
Chicago – Emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat, 28 Mei pagi WIB), kembali berada di bawah level psikologis 1.900 dolar AS, karena investor melakukan aksi ambil untung setelah harganya mencapai posisi tertinggi sejak awal Januari saat imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih rendah mengimbangi data ekonomi AS yang kuat.
Jakarta – Harga emas dunia memperpanjang kenaikannya dipicu pelemahan Dolar dan imbal hasil obligasi AS. Ini setelah data menunjukkan penjualan ritel AS terhenti secara tak terduga pada April 2021.
Melansir laman kitco, Sabtu (15/5/2021), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD 1.838,05 per ounce, menuju kenaikan pada pekan kedua. Adapun harga emas berjangka AS ditutup 0,8 persen lebih tinggi menjadi USD 1.838,1 per ounce.
Jakarta – Harga emas turun pada perdagangan Rabu (12/5) pagi. Pada pukul 07.45 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2021 di Commodity Exchange ada di US$ 1.835,90 per ons troi, turun 0,01% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.836,10 per ons troi.
Koreksi harga emas dipicu oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS.