
Jakarta – Harga emas naik pada akhir perdagangan Selasa waktu AS atau Rabu (8/6) pagi WIB di mana emas mulai menunjukkan angka kenaikan.
Logam mulia itu terangkat oleh pelemahan Dolar AS. Akan tetapi, keuntungannya dibatasi oleh meningkatnya ekspektasi lebih banyak kenaikan suku bunga di AS dan Eropa.
Kontrak emas untuk pengiriman Agustus terangkat $8,4 (+0,46%) menjadi ditutup di $1.852,10 per ounce.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,13 persen menjadi 102,3080.
Hal ini dikarenkan mata uang Euro yang merupakan komponen terbesar dari indeks, melakukan reli karena investor menunggu pertemuan kebijakan utama oleh Bank Sentral Eropa (ECB) akhir pekan ini.
Bank Sentral Eropa akan menurunkan keputusan kebijakannya pada Kamis (9/6) dan diperkirakan akan bergabung dengan rekan-rekan bank sentral global dalam bergerak untuk menekan inflasi.
Di Asia Pasifik, bank sentral Australia (RBA) menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan pada Selasa (7/6) dan memperingatkan kenaikan lebih banyak karena para pejabat mencoba mengendalikan inflasi yang dinilai tinggi secara signifikan.
Investor juga sedang menunggu data inflasi AS untuk Mei yang akan keluar pada Jumat (10/6).
Ada kekhawatiran inflasi meningkat yang memicu kenaikan suku bunga. Laporan pekerjaan minggu lalu meningkatkan ekspektasi pengetatan lanjutan oleh Federal Reserve AS.
Para analis pasar juga mengaitkan kenaikan moderat dengan bargain hunting atau perburuan harga murah karena harga emas bergerak menuju USD 1.800 per ounce.
Sumber: Jpnn