
Jakarta – Harga emas Antam hari ini Jumat (6/1) terpantau turun drastis. Emas pecahan 1 gram di butik LM Graha Dipta Pulo Gadung turun sebesar Rp 9.000 menjadi Rp 1.022.000 per batang.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam dibanderol di harga Rp 925.000 per gram. Turun Rp 9.000 per gram dari hari perdagangan kemarin.
Adapun rincian harga emas Antam hari ini adalah sebagai berikut:
Emas 0,5 gram: Rp 561.000
Emas 1 gram: Rp 1.022.000
Emas 2 gram: Rp 1.984.000
Emas 3 gram: Rp 2.951.000
Emas 5 gram: Rp 4.885.000
Emas 10 gram: Rp 9.715.000
Emas 25 gram: Rp 24.162.000
Emas 50 gram: Rp 48.245.000
Emas 100 gram: Rp 96.412.000
Emas 250 gram: Rp 240.765.000
Emas 500 gram: Rp 481.320.000
Emas 1000 gram: Rp 962.600.000
Harga jual di atas belum termasuk PPh 22 atas emas batangan sebesar 0,45% bagi pemegang NPWP. Sedangkan, bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan pajak yang lebih tinggi yakni 0,9%.

Penurunan harga emas Antam terjadi akibat harga emas dunia pada perdagangan Kamis (5/1) jeblok lebih dari 1% setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih bagus dari ekspektasi pasar.
Data tenaga kerja yang dirilis Automatic Data Processing Inc (ADP) menunjukkan sektor swasta AS menambah tenaga kerja sebanyak 235.000 orang, jauh di atas estimasi Dow Jones sebesar 153.000 orang. Kenaikan upah juga tercatat cukup tinggi.
Baca juga: Keuntungan Investasi Emas Dibanding Saham Di Saat Resesi
Pemerintah AS juga melaporkan klaim tunjangan pengangguran mingguan lebih rendah dari ekspektasi.
Data tersebut cukup mengejutkan mengingat bank sentral AS (The Fed) sangat agresif dalam menaikkan suku bunganya.
Sepanjang 2022, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 425 basis poin menjadi 4,25% – 4,5%, menjadi yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Kenaikan tersebut juga menjadi yang paling agresif sejak tahun 1980an.
Pada 2023, The Fed berpeluang menaikkan suku bunga dua kali lagi, 50 basis poin pada Februari dan 25 basis poin sebulan berselang hingga menjadi 5% – 5,25%. Itu akan menjadi level puncak suku bunga di Amerika Serikat, tersirat dari Fed dot plot yang dirilis Desember lalu.
Dengan pasar tenaga kerja yang kuat, The Fed berpeluang menahan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama, sehingga menekan harga emas.
Sumber: CNBC